Globalisasi menuntut setiap negara terlibat dalam
pasar internasional atau pasar global (international market). Di pasar
global, produk suatu negara bisa dengan mudah ditawarkan dan masuk ke negara
lain. Begitu juga dengan permintaan suatu negara yang terkadang tidak dapat
dipenuhi langsung oleh negara itu sendiri, bisa dipenuhi oleh negara lain.
Disinilah peran suatu negara menjadi sangat dibutuhkan oleh negara lain.
Sehingga masing-masing negara akan saling memasarkan produknya ke negara lain
sampai-sampai bahkan berdampak kepada munculnya produk-produk khas yang ada di
masing-masing negara tadi.
Dasar
dari keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan
disiplin pemasaran. Keegan (200:5)
mendefinisikan pemasaran sebagai proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya
dan sasaran dari sebuah organisasi pada peluang dan kebutuhan lingkungan.
Keberhasilan dalam kesamaan pasar yang mengintegrasikan aktifitas pasar
domestik dengan pasar luar negri yaitu dengan mengkonsentrasikan berbagai
sumberdaya dan sarana dalam mengambil peluang dan kebutuhan lingkungan. Adapun
strategi pasar global sebagaimana yang dijelaskan oleh Chandra dan Tjiptono
terdiri dari empat strategi, yaitu melakukan ekspor, menegosiasikan kesepakatan
waralaba (franchise) atau lisensi, membentuk usaha
patungan (joint venture), atau melakukan investasi langsung di
negara lain” (Chandra dan Tjiptono,
2000:145).
Akhir tahun 2015 nilai ekspor yang dilakukan oleh
Indonesia adalah sebesar $150.252.5 dimana migas menyumbang sebesar 12.34% dan
non mingas sebesar 87.65%. Diantara produk non migas Indonesia yang sudah
memasuki pasar global yaitu kerajinan gerabah. Pusat industri kerajinan gerabah
salah satunya berada di Kasongan, desa Bangunjiwo, Kec. Kasihan Bantul
Yogyakarta. Dalam setiap tahunnya, industri gerabah Kasongan ikut menyumbang
ekspor Indonesia ke beberapa nagara Eropa, Australia, dan Asia. Lebih kurang 20
kontainer dikirim dari kasongan, dengan nilai 2 milyar rupiah per bulannya
(BPS, 2015).
Di antara perusahaan kerajinan gerabah yang ada di
Kasongan adalah Yanto Pottery. Yanto Pottery merupakan perusahaan yang
memproduksi kerajinan gerabah dengan beraneka bentuk. Tidak hanya pasar lokal,
Yanto Pottery telah memasuki pasar global dan melakukan pengiriman ke luar
negeri pada setiap bulannya. Lebih kurang 2-3 kontainer produk gerabah diekspor
oleh Yanto Poetry (12,5 % dari ekspor gerabah Kasongan).
Yanto Pottery juga membutuhkan strategi agar tetap
bisa mempertahankan pasar luar negerinya. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Rangkuti (2005:34) bahwa
setiap perusahaan yang memiliki tujuan yang hendak dicapai tentu membutuhkan
strategi tertentu dimana dengan strategi ini perusahaan akan bisa mencapai
tujuannya. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa strategi adalah alat untuk
mencapai tujuan. Disinilah letak penting penelitian ini, yaitu apakah strategi
yang digunakan oleh Yanto Pottery dalam memasuki pasar global dan apakah
kendala-kendalanya.
TEORI
Pemasaran global adalah pemasaran yang menerima
adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks melalui
integrasi aktivitas-aktivitas pemasaran dosmetik, luar negeri maupun
internasional yang dapat menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan
strategis organisasi dan keunggulan bersaing sebagai kekuatan atas usaha-usaha
pemasaran global (Budiarto dan Tjiptono,
1997:341).
Dalam
menentukan strategi memasuki pasar internasional, perusahaan perlu
mempertimbangkan beberapa faktor khusus (Budiarto
dan Tjiptono, 1997: 344), yaitu :
1) Tujuan
perusahaan berkaitan dengan 3 aspek berikut :
a. Volume
bisnis internasional yang diharapkan.
b. Lingkup
geografis.
c. Jangka
waktu keterlibatan perusahaan dalam pemasaran global.
2) Ukuran
(volume) penjualan dan asset perusahaan.
3) Lini
produk dan sifat produk yang dihasilkan perusahaan.
4) Persaingan
dalam pasar luar negeri.
Langkah-langkah
dalam memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono (2008: 328) adalah sebagai berikut:
a.
Proses Segmentasi
Pemilihan pasar sasaran dimulai dengan segmentasi pasar,
yaitu teknik membagi dan mengelompokkan setiap negara kedalam
kelompok-kelompok yang homogen. Setiap segmen memiliki karakteristik
yang relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai
aspek strategi pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas lima langkah berikut
:
1. Mengembangkan
taksonomi pasar untuk mengklasifikasikan pasar dunia.
2. Mengelompokkan
semua negara ke dalam kelompok-kelompok homogen yang memiliki karakteristik
yang sama, sesuai dengan kriteria atau dimensi yang digunakan dalam taksonomi
pasar.
3. Menentukan
metode yang secara teoritis paling efisien untuk melayani masing-masing
kelompok atau segmen.
4. Memilih
kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara kemampuan perusahaan
(produk, jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang bersangkutan.
5. Menyesuaikan
klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang dijumpai dalam
dunia nyata (hambatan hukum dan politik, budaya, dan lain-lain).
b. Proses
Riset Pemasaran
Keterlibatan dalam pemasaran global menyebabkan
suatu perusahaan harus mengumpulkan informasi yang bermanfaat untuk memahami
konsumen, para pesaing global, dan lingkungan negara tujuan pemasaran. Proses
riset pemasaran global terdiri atas beberapa langkah (Budiarto dan Tjiptono, 1997:331), yaitu :
1. Melakukan
analisis situasi lingkungan pemasaran global.
2. Mengidenifikasi
masalah pemasaran yang dihadapi.
3. Menentukan
tujuan yang ingin dicapai.
4. Mengestimasi
nilai riset bagi perusahaan.
5. Menyusun
rancangan riset.
6. Implementasi
riset pemasaran.
7. Mempersiapkan
laporan riset.
Riset pemasaran merupakan suatu proses yang diawali
dengan menentukan terlebih dahulu desain (subyek) yang akan dilakukan. Setelah
itu dilakukan proses pengumpulan data mengenai keadaan pemasaran yang sesuai
atau relevan dengan perusahaan. Analisis data dilakukan setelah semua data
terkumpul, dan terakhir dilakukan evaluasi terhadap hasil riset yang telah
diolah. Hasil dari riset yang dilakukan ini dapat membantu para manajer dalam
membuat keputusan pemasaran.
c. Kriteria
Pemilihan Strategi
Kotabe
dan Helsen (2004)
mengemukakan beberapa kriteria yang akan mempengaruhi pilihan strategi masuk
yang akan digunakan yaitu:
1. Ukuran
Pasar dan Pertumbuhan
2. Risiko
3. Peraturan-peraturan
Pemerintan h Host Country
4. Lingkungan
Persaingan
5. Infrastruktur
Lokal (Pasar dan Ekonomi)
6. Sumber
Daya Internal, Aset dan Kemampuan Perusahaan
7. Fleksibilitas
Adapun
jenis-jenis strategi memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Budiarto dan Tjiptono (1997:341) ada
beberapa macam: ekspor, lisensi, joint venture (usaha patungan), dan foreign
direct investment (investasi langsung dari luar negeri).
ANALISIS
Strategi
Yanto Pottery Memasuki Pasar Global
Untuk memutuskan mengenai pengambilan strategi perusahaan,
secara khusus dalam memasuki pasar global makaperusahaan, dalam hal ini adalah
Yanto Pottery perlu mengetahui bagaimana kondisi internal maupun
eksternal perusahaan. Setelah diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan
strategi mana yang akan digunakan. Untuk memasuki pasar global,
sebagaimana sudah dijelaskan di atas, ada empat cara, yaitu:
ekspor, menegosiasi (franchise) waralaba atau lisensi,
membentuk usaha patungan (joint venture), atau melakukan
investasi langsung di negara lain.
Empat strategi tersebut bisa disederhanakan
berdasarkan tempat produksi menjadi dua bagian, yaitu: pertama produksi
yang dilakukan di negara asal yaitu ekspor, dan kedua produksi yang
dilakukan di luar negara asal yaitu lisensi, joint venture,dan
investasi langsung.
Jenis
Strategi Yanto Pottery Memasuki Pasar Global
Konsep global marketing yang tidak
membedakan satu negara dengan negara lainya, dalam arti semua
negara siap untuk dijadikan target pemasaran produk yang dimiliki perusahaan.
Demikian pula dengan Yanto Pottery dimana Yanto Pottery tidak
membeda-bedakan satu negara dengan negara lain, semua negara
menjadi target sasaran produk. Hingga sekarangsudah ada empat konsumen dari
negara-negara yang berbeda berlangganan ke Yanto Pottery. Dari
empat strategi memasuki pasar global (ekspor, waralaba, joint
venture, dan investasi langsung) strategi yang dipilih oleh
Yanto Pottery adalah ekspor. Pengambilan strategi ini merupakan
strategi yang disuaikan dengan kondisi perusahaan dan pasar saat
ini.
Yanto Pottery melakukan aktifitas produksi sesuai
dengan permintaan konsumen dari luar negeri. Sebagaimana yang yang dijelaskan
oleh Kotler maka Yanto Pottery maka Yanto Pottery bisa dikatakan
masih melakukan ekpor tidak tetap. Dimana perusahaan tidak
melakukan ekpor dari waktu ke waktu atas inisiatif sendiri.
Sedangkan ekpor yang dilakukan oleh Yanto Pottery dilakukan tidak
secara langsung yaitu dengan menggunakan agen-agen distribusi serta
tidak perlu membuatdepartemen ekspor, dan tenaga penjualan di luar negeri. Jadi Yanto
Pottery hanya memproduksi produk kemudianmenjualnya ke penjual yang berada di
negara tujuan ekspor tanpa melakukan penjuan langsung di negara
tersebut.
REFERENSI
Yuana Tri
Utomo dan Zhulhamdi Shaleh. 2017. Strategi Memasuki Pasar Global Studi
Kasus Yanto Pottery Kasongan Bantul.Vol. 9, No. 1. Jurnal
Rangkuti F., Analisis
SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis
untuk Menghadapi Abad 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.
Budiarto T.
dan F. Tjiptono. Pemasaran Internasional, BPFE. Yogyakarta.
1997.
Masaaki
Kotabe & Kristiaan Helsen, Global marketing management edisi
ke-3, MA John Wily & Sons, Danvers, 2004.
Diposting oleh Dheapriani Fadhilah di 06.44 Tidak ada komentar:
PENDAHULUAN
Pernahkah Kita mendengar istilah E-Marketing?
Taukah Kita apa itu E-Marketing? E-Marketing berasal dari dua suku kata yaitu
Electronic dan Marketing. Secara umum E-Marketing adalah bentuk strategi
pemasaran produk baik barang maupun jasa dengan menggunakan media elektronik
atau internet. Markting memang salah satu usaha yang punya banyak cabang
seperti marketing online, bisnis, agribisnis, dropshipper, dan masih banyak
lagi. Banyak orang yang sukses dalam usahanya karena menerapkan cara kerja
penjualan yang benar atau bisa disebut sebagai strategi pemasaran yang jitu.
Sebab itulah E-Marketing sangat diperlukan dalam
berbagai bisnis yang mencakup lapisan konsumen secara luas. Misal saja, seorang
pengusaha memiliki bisnis ternak ayam, lalu bagaimana penggunaan marketing ini?
Nah, pengusaha tersebut bisa sukses dengan menerapkan strategi jitu seperti
target pemasaran, konsumen, dan permainan harga. Bukan hal mudah menerapkan
strategi pemasaran ini, sebab si pengusaha harus punya survei pasar dan target
penjualan yang benar.
Untuk mempermudahkan pengusaha tersebut melakukan
permainan marketing maka dibutuhkan electronic marketing atau memakai media
internet. Cara yang satu ini memang terbilang mudah karena dengan perkembangan
internet memudahkan pengusaha mencari konsumen, mencari harga, survei pasar,
dan survei tingkat kebutuhan konsumen. Pemasaran memakai media elektronik atau
internet memiliki tujuan utama yakni memperluas jaringan pemasarannya, bisa
dibilang memperluas distributor produk melalui jasa pengiriman untuk produk tertentu.
E-Marketing adalah strategi, sistem dan proses
pemasaran dengen memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis
internet. Strategi, sistem dan proses tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari strategi pemasaran konvensional yang diginakan oleh perusahaan
untuk memasarkan produknya.
TEORI
Menurut
Kotler dan Keller (2013) mengatakan bahwa E-Marketing adalah cara pemasaran yang dilakukan
melalui komputer (dan barang elektonik lainnya seperti laptop, gadget) dengan
menggunakan suatu sarana komunikasi yang bertujuan mengurangi biaya pemasaran
dan meningkatkan keefektifan usaha pemasaran. E-marketing merupakan proses yang
memanfaatkan cyberspace sebagai alat komunikasi untuk melengkapi konvensional.
Menurut American Marketing
Association yang dikutip oleh Kleindl
dan Burrow (2005) marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari
ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan distribusi. Marketing dapat
diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang
saling memuaskan antara perusahaan dan konsumen. Saat ini marketing telah
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Aktivitas marketing menjadi
lebih luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada
di dalam internet untuk melakukan aktivitas marketing dikenal sebagai
e-marketing (Kleindl dan Burrow, 2005).
Keuntungan yang
dapat diberikan dengan adanya penggunaan E-marketing ini bagi perusahaan
menurut Jamal (1996:18) yaitu:
- Mampu menjangkau berbagai konsumen dalam suatu lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
- Target adalah konsumen yang telah terbagi ke dalam kelompok dan mengembangkan dialog berkelanjutan.
- Transaksi binis secara elektronik dan dengan biaya yang rendah. E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik.
- Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.
- Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat.
- Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.
- Dapat mengawasi pesaing.
- Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen.
- Dapat mendistribusikan program dan informasi tentang produk melalui E-mail atau file transfer.
ANALISIS
Studi
Konseptual E-marketing dan Operasi Terhadap Promosi Perusahaan dan Memahami
Respon Nasabah.
Temuan (review) dalam penelitian ulasan ini
mengungkapkan kelebihan dan isu-isu yang berkaitan dengan masing-masing alat
yang mobile marketing, e-mail pemasaran, pemasaran web dan pemasaran melalui
situs jaringan sosial (SNS). Dengan meninjau berbagai relevan literatu,
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada banyak alat yang perusahaan dapat
menggunakan untuk mendistribusikan promosi mereka pijat danmenciptakan
kesadaran bagi para pelanggan mereka. Perangkat mobile dan pemasaran melalui
ponsel baru dengan memperkenalkan ponsel pintar telah berubah dan ini perangkat
tambahan dalam teknologi terutama dalam perangkat mobile membawa begitu banyak
keuntungan yang sebagian besar perusahaan telah menggunakan isu apalagi seperti
penerimaan dan adopsi, peran kepercayaan dalam fenomena ini dan pelanggan
kepuasan sebagian besar dibahas dalam literatur yang relevan, juga mengingat
masalah ini yangmempelajari tentang estetika, keindahan dan desain dalam konten
ponsel juga tingkat penelitian yang berkaitan dengan masalah ini masih belum
memadai dan masa depan Penelitian akan berharga (Varnali dan Toker 2010).
E-mail pemasaran menurut literatur adalah alat yang
paling berguna dalam internet dan juga biaya yang paling efektif fenomena dalam
pemasaran elektronik untuk perusahaan dan bisnis. E-mail pemasaran karena
instrumen yang murah, biaya yang efektif dan mayoritas responden menganggap
sebagai unik cara mendistribusikan promosi dan menciptakan nilai bagi pelanggan
perusahaan. Pemasaran melalui web karena beberapa kapasitas sifat fenomena ini
telah menjadi kebutuhan penting dari perusahaan. Sejarah menggunakan opsi ini
akan kembali ke 1994 berbasis literatur (Adam, Bednall et al. 2011). Pemasaran
melalui web dalam hal komersial dan iklan untuk membawa lalu lintas untuk perusahaan dan perusahaan selalu menjadi
masalah penting bahwa halaman web dapat memenuhi kebutuhan pemilik usaha. Dalam
hal ini masalah iklan spanduk dan pop up memainkan peran yang sangat penting
untuk menangkap daya tarik pelanggan online. Sifat iklan banner dan pop up
memiliki diteliti dalam ulama dan juga komponen dari dua aspek ini dalam jangka
membawa informasi kepada pelanggan online telah dipelajari sebelumnya. Weblog,
wiki, podcast, video, gambar atau lain-lain adalah beberapa contoh jaringan
sosial, kombinasi teks, gambar video dan sebagainya semua dan semua dapat
membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas mereka dan dengan
menggunakan opsi yang mampu ini mereka dapat menciptakan nilai bagi pelanggan
mereka. Situs jaringan sosial juga memfasilitasi hubungan antara perusahaan dan
pelanggan dan dengan menggunakan fenomena ini perusahaan dapat memahami
kebutuhan pelanggan mereka dan juga mengetahui kelemahan dan kekuatan produk di
dunia elektronik melalui mulut atau pelanggan komentar dan ide-ide (Berthon,
Pitt et al. 2012).
Menurut literatur banyak perusahaan menggunakan
begitu banyak peralatan untuk menciptakan hubungan dengan pelanggan apalagi
pemahaman yang jenis dan alat yang lebihefektif dapat menjadi faktor yang
sangat penting untuk membantu perusahaan dalammeningkatkan profitabilitas
penjualan mereka dan menggunakan yang jenis dalam strategi pemasaran mereka.
Studi masa depan penelitian ini bisa menjadi menganalisis preferensimasyarakat
daerah atau negara tertentu untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
persepsi orang dari daerah tertentu untuk memanfaatkan bisnis elektronik sesuai
dengan preferensi dan selera mereka.
REFERENSI
Diposting oleh Dheapriani Fadhilah di 06.39 Tidak ada komentar:
Minggu,
02 Desember 2018
PENDAHULUAN
Bagaimana menjalankan roda bisnis di pasar-pasar
internasional? yakni, apakah akan mengekspor, merundingkan suatu pemberian
lisensi atau pertanian waralaba, mendirikan usaha patungan, atau mendirikan
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Meskipun secara prinsip pilihan pasar
dan cara masuk merupakan keputusan yang terpisah, karakteristik khusus negara
dan juga jalan masuk pasar internasional serta strategi ekspansi akan berdampak
pula atas pilihan cara masuk.
Disejumlah negara berbagai karakteristik negara,
seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, stabilitas politis, risiko
lingkungan, kondisi operasi, dan infrastuktur, berdampak atas ketersediaan
manajemen mengucurkan sumber daya untuk sebuah negara atau pasar tertentu dan
juga cara masuknya. Pasar kecil kerapkali paling baik dilayani melalui
pengeksporan atau pemberian lisensi, sebagai contoh. Demikian pula, manajemen
mungkin menghendaki pembatasan komitmen sumber daya ke negara-negara dengan
tingkat risiko yang tinggi atau infrastruktur yang buruk melalui perjanjian
pemberian lisensi atau usaha patungan dengan mitra lokal. Sama halnya, jika
manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya
dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan menggunakan
cara pemberian lisensi atau usaha patungan.
Karakteristik produk, sifat permintaan, hambatan
perdagangan, tujuan manajemen, dan sasaran ekspansi juga mempengaruhi keputusan
pernililian cara masuk. Produk-produk berukuran besar dengan nilai jual rendah,
sebagai umpama, membutuhkan lokasi produksi yang dekat dengan pasar disebabkan
biaya pengirimannya-sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis
produksi.
TEORI
1. Pasar
Global
Pengertian pasar global adalah pemasaran berskala
seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang
pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor.
Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku
bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan
tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Pasar global
mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara
lain:
· Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk
berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
· Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara
langsung menjadi konsumen global
· Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi
produk
· Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan pasar dunia
Pelaku bisnis skala internasional yang tangguh
tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski
tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan
justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha
dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat
pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja
perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
· Lingkungan pemasaran global
· Segmentasi pasar global
· Pemasaran dengan sasaran global
· Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
· Bauran pemasaran global
· Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik,
tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang
sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk
ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk
mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan
tersebut antara lain:
· Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih
murah
· Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa
tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
· Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan
memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
Contohnya: Perusahaan Martha Tilaar terbentuk pada
tahun 1970, dimulai dengan bisnis di garasi rumah seluas 4x6 milik Dr. Martha
Tilaar. Merk ini telah mampu bersaing secara global, terbukti dengan masuknya
merk ini di sepuluh negara di Asia Pasifik. Perusahaan ini memilih untuk
berekspansi ke negara lain dengan alasan bahwa modalitas Martha Tilaar yang
berasal dari bahan-bahan asli Indonesia, dapat menjadi keunggulan kompetitif
yang dimilikinya. Memang, pasar terbesar perusahaan ini adalah negara-negara
yang memiliki banyak pekerja Indonesia, namun tidak dapat disangkal bahwa
Martha Tilaar banyak diterima oleh masyarakat dunia.
2. Ekspor
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri
dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan
lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor
pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar
umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan
pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk
cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan
perdagangan yang berbeda-beda. Khusus ekspor komoditas pertanian dan perikanan
di indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu
rumit bahkan pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor
hasil pertanian dan perikanannya ke luar negeri.
Namun tak jarang dijumpai pula perusahaan yang
secara agresif melakukan ekspor sebagai strategi masuk awalan untuk kemudian
dikembangkan menjadi operasi bisnis berbasis di luar negeri. Dalam berbagai
kasus di mana terdapat skala ekonomis substansial atau hanya ada sedikit
pembeli di seluruh dunia (misalnya, pasar pesawat luar angkasa), maka produksi
lebih baik dikonsentrasikan di satu atau hanya beberapa lokasi untuk kemudian
diekspor ke pasar lainnya.
Contohnya: Minyak Bumi, Indonesia mengekspor minyak
bumi ke negara Filipina, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang dan Cina
3. Lisensi
Lisensi adalah pemberian izin untuk memproduksi
suatu produk/jasa tertentu, dimana produk/jasa tersebut sebelumnya sudah
dipatenkan oleh yang menciptakanya pertama kali. Atau sering juga lisensi
diartikan sebagai suatu bentuk pemberian izin untuk memanfaatkan hak atas
kekayaan intelektual, dimana dapat diberikan oleh pemberi lisensi kepada
penerima lisensi dengan maksud supaya penerima lisensi dapat melakukan kegiatan
usaha atau memproduksi produk tertentu dengan menggunakan hak atas kekayaan
intelektual yang dilisensikan tersebut. Tapi sering juga kita temukan istilah
Perjanjian lisensi, yang dapat diartikan sebagai perjanjian diantara dua pihak
ataupun lebih dimana satu pihak sebagai pemilik atau pemegang lisensi bertindak
memberikan lisensi kepada pihak yang bertindak sebagai penerima lisensi,
sehingga pihak penerima lisensi dapat dengan legal memproduksi dan memasarkan
produk/jasanya.
Pihak yang memberikan lisensi disebut dengan Licencor, sedangkan untuk pihak penerima
lisensi disebut dengan License.
Maka secara tidak langsung istilah lisensi sudah mengarah kepada penjualan atau
izin untuk menggunakan hak paten dan hak untuk menggunakan merk dagang.
Tentunya pemegang lisensi yang sudah diakui/diberi izin oleh pemberi lisensi
harus memproduksi produk dengan bahan-bahan yang sama persis, kecuali untuk
variasi supaya produk yang di produksi sesuai dengan selera masyarakat dimana
pemegang lisensi memasarkannya.
Contohnya: Lisensi di bidang pendidikan berbentuk
gelar akademis. Suatu perguruan tinggi sebagai pemilik lisensi dapat memberikan
gelar kepada seseorang untuk dalam memakai gelar akademisnya setelah menimba
ilmu dalam kurun waktu tertentu atau dapat juga gelar akademis tersebut
diberikan kepada seseorang sebagai bentuk penghargaan.
4. Usaha
Patungan
Usaha patungan adalah suatu usaha yang
dimiliki secara patungan oleh dua atau lebih perusahaan yang berdiri sendiri
dan tetap melakukan fungsinya secara terpisah, akan tetapi menyatukan sumber
daya mereka dalam satu lini aktivitas khusus. Perusahaan melakukan usaha
patungan untuk beragam tujuan. Penggabungan sumber daya dari dua perusahaan
dapat mempermudah pengembangan suatu operasi yang berskala lebih besar,
sehingga dengan usaha patungan memungkinkan kita untuk memasuki SKALA EKONOMIS
(ECONOMIES OF SCALE) dan meningkatkan daya penetrasi terhadap pasar. Sebuah
usaha patungan seringkali merupakan suatu jalan khusus yang efektif dalam
memanfaatkan sumber daya pelengkap dan keahlian.
Usaha patungan pada umumnya merupakan suatu jalan
yang tidak terlalu mahal untuk memperluas kepentingan usaha sebuah perusahaan
bila dibandingkan dengan melaksanakan penggabungan secara penuh atau
pengambilalihan. Masalah utama usaha patungan adalah terpusat pada keharusan
untuk mempertahankan perjanjian diantara dua kongsi usaha (terutama jika
pengaturannya adalah 50-50 persen) tentang bagaimana usaha tersebut harus
dipimpin dan dikembangkan.
Contohnya: Adanya kerjasama patungan antara
perusahaan penanaman modal asing (PMA) dengan warga Negara Indonesia dan/atau
bahan hukum Indonesia.
5. Strategi
Memperluas Pangsa Pasar
Memperluas pangsa pasar bisa dikatakan memperbesar
bisnis Anda. Hal ini dikarenakan jika pangsa pasar meningkat, maka tentu
permintaan akan meningkat, kemudian jumlah produk yang dihasilkan juga harus
meningkat, termasuk juga tenaga produksi akan meningkat.
Disinilah terkadang pengusaha mengambil langkah
singkat dengan kredit mikro. Namun, tentu, pilihan ada ditangan Anda namun yang
terbaik adalah mencoba dengan kemampuan Anda sendiri termasuk dengan modal.
Contohnya: Menjual produk dan layanan pada
pelanggan yang sudah ada dengan peningkatan jumlah penjualannya kepada
konsumen. Selanjutnya, kita akan fokus pada penjualan serta strategi pemasaran
yang fokus.
6. Penentuan
Posisi Pasar
Pengertian posisi pasar adalah suatu kegiatan untuk
menentukan posisi produk tersebut pada benak konsumen. Di dalam istilah
marketing, posisi pasar ini juga sering disebut dengan istilah positioning.
Dengan kata lain, bahwa posisi pasar (positioning) adalah tindakan merancang
produk dan bauran pemasarannya agar tercipta kesan tertentu pada ingatan atau
benak konsumen. Hal ini juga berarti bahwa untuk menggerakkan produk menuju
posisi tertentu pada benak konsumen, maka diperlukan alat positioning merk dan
advertising.
Contohnya: Lifebuoy mengatakan dirinya sebagai
sebuah sabun kesehatan, maka dari itu Lifebuoy sedang membangun kepercayaan
pada konsumen bahwa sabun Lifebuoy memang benar-benar dibuat untuk kesehatan.
Oleh karena itu untuk membuat Lifebuoy akan setia dengan posisi pasar yang
dinyatakannya.
ANALISIS
Perkembangan kondisi ekonomi yang ada saat ini
menuntut kita untuk selalu “update” terhadap perubahan lingkungan yang terjadi,
baik lingkungan internal juga lingkungan ekternal perusahaan. Lingkungan
ekternal terdiri dari lingkungan ekonomi, hukum, sosial dan budaya dan lain sebaginya.
Keberadaan lingkungan ekternal bagi suatu perusahaan tidak dapat diabaikan
begitu saja, dikarenakan “kesadaran” pemasar untuk mengetahui perkembangan
kondisi lingkungan ekternal akan ikut serta dalam mempengaruhi program
pemasaran yang tepat. Jika berbicara mengenai strategik maka kondisi ekternal
nantinya akan mempengaruhi strategi yang akan dipergunakan oleh perusahaan.
Kondisi persaingan saat ini menyebabkan perusahaan
harus ikut serta sebagai pelaku dalam perdagangan internasional jika ingin bertahan
dan mendapatkan profit yang lebih. Keadaan ini kemudian harus direspon cepat
dengan berbagai cara atau strategi dari perusahaan yang ada di tanah air yang
pasarnya sudah jenuh dengan pasar nasional saat ini. Beberapa strategi yang
dapat dipergunakan untuk memasuki pasar internasional adalah pasar global,
ekspor, lisensi, usaha patungan, strategi perluasan pasar, dan penentuan posisi
pasar.
Dari berbagai strategi yang tersebut diurutkan
berdasarkan komitmen, kontrol, resiko dan potensi profit yang diperoleh oleh
perusahaan jika menggunakan strategi tersebut. semakin besar profit yang
diperoleh maka akan semakin besar pula resiko yang kemungkinan akan ditanggung
oleh perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan pemilihan strategi
yang tepat agar memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari kegiatan perdagangan
internasional.
REFERENSI
Diposting oleh Dheapriani Fadhilah di 07.38 Tidak ada komentar:
PENDAHULUAN
Persaingan
Global merupakan suatu tahap perkembangan fenomena budaya yang harus dilalui
oleh kemajuan peradaban dan kehidupan. Yang terpenting adalah bagaimana
menentukan sikap dna mempersiapkan diri untuk menghadapi datangnya fenomena
tersebut.
Globalisasi
ekonomi dan siistem pasar bebas dunia menempatkan Indonesia menjadi bagian dari
sistem tersebut. Melalui perambatan budaya asing ke Indonesia. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting dalam kehidupan dan mencptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dipecahkan guna memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi
mengandung suatu pengertian akan situasi dimana berbagai pergerakan barang dan
jasa antar negara di seluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam
perdagangan. Dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk
bukan hanya barnag dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan,
nilai budaya dan lain – lain.
Globalisasi
dalam ekonomi maka ikut membicarakan Libralisasi, Menurut Chacholiades (1978)
partisipasi dalam perdagangan internasional bersifat bebas, sehingga
keikutsertaan suatu negara dilakukan secara sukarela. Dari sisi internal,
keputusan suatu negara ikut serta dalam perdagangan internasional merupakan
pilihan, sehingga seharusnya memberikan keuntungan pada kedua belah pihak.
Perdagangan akan meningkatkan efisiensi ekonomi juga memberikan keuntungan
akibat perbedaan harga relaif dna spesialisasi dalam berproduksi. Secara
teoritis, penghapusan berbagai bentuk intervensi dan hambatan yang dilakukan
dalam pasar global akan mendorong peningkatan volume perdagangan yang lebih
besar, sehingga nilai tambah yang diciptakan juga semakin besar. Kondisi
tersebut selanjutnya akan memacu pertumbuhan ekonomi dunia.
Dalam
praktik nyata, proses liberalisais perdagangan dilakukan melaui berbagai
skenario. Proses liberalisasi dilkaukan melalui liberalisasi unilateral,
ratifikasi kerjasama perdagangan internasional melalui pembentukan kelembagaan
seperti APEC, AFTA dan WTO yang menjadi pilihan skenario bagi negara pelaku
perdagangan. Sebagian ahli berpendapat
liberalisasi akan menguntungkan negara berkembang seperti Indonesia dan
penduduk yang berekonomi relatif rendah karena ekspor produk akan meningkat.
Selain itu, liberalisais yang menuntut peningkatan daya saing produk akan
mendorong peningkatan nilai tambah melalui pembangunan industri – industri
manufaktur.
Sistem
Pasar Global yang secara praktisnya memberikan banyak keutungan, mengakibatkan
munculnya bisnis – bisnis baru. Oleh sebab itu, perusahaan – perusahaan
Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dalam skala global supaya dapat
bertahan dan berkembang. Strategi yang tepat harus direncanakan dan diterapkan
agar dapat meraih keberhasilan dengan memanfaatkan peluang – peluang yang ada
pada dunia bisnis global yang bergerak cepat dan semakin kompetitif.
TEORI
1. Analisis Industri
Industri
adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang serupa,
pemeriksaan tentang pentingnya kelompok pemegang saham dalam lingkungan kerja
perusahaan disebut analisis industri.
M.E.Porter, penggagas strategi kompetitif, berpendapat bahwa perusahaan
lebih memberikan perhatian pada persaingan yang ada dalam industrinya.
“kekuatan kolektif dari kekuatan tersebut menentukan laba potensial pokok dalam
industry, di mana potensial laba diukur dengan tingkat pengembalian investasi
modal”. Semakin kuat setiap kekuatan dalam model tersbut, semakin terbatas
kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga dan mendapatkan laba yang lebih
besar.
Dalam
melakukan pengamatan industri, perusahaan harus menilai pentingnya enam
kekuatan untuk sukses, yaitu ancaman pendatang baru, persaingan diantara
perusahaan yang telah ada, kekuatan penawaran (bargaining power) pemasok,
kekuatan penawaran pembeli, dan kekuatan relative dari stakeholder lain.
Contohnya:
Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa
yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol
Sosro dan Fresh Tea.
2. Keunggulan Kompetitif
Menurut Kotler dan Gary Amstrong (2012), Keunggulan Kompetitif atau
Keunggulan Bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang
diperoleh dengan menawarkan nilai lebih rendah maupun dengan memberikan manfaat
lebih besar karena harganya lebih tinggi. Penggunaan teori ini, harus bisa
mempertimbangkan aspek-aspek apa saja yang akan ditawarkan dengan nilai rendah
namun mendapatkan manfaat yang lebih besar. Misalnya menawarkan biaya
pendaftaran yang murah namun program yang dilaksanakan tetap bagus bahkan
mungkin sama dengan program yang biayanya mahal.
Peran keunggulan bersaing sangat penting dalam
kinerja perusahaan. Keunggulan bersaing berasal dari banyaknya aktivitas
perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung
produk atau jasa yang dihasilkan.
Contohnya: Google adalah contoh perusahaan yang
mempunyai keunggulan kompetitif kualitas, dimana hasil pencarian dari search engine
Google secara relatif lebih berkualitas dibandingkan dengan search engine lain.
3. Persaingan Global dan Keunggulan Kompetitif Nasional
Konsekuensi
yang tidak dapat dihindarkan dari perluasan kegiatan pemasaran global adalah
tumbuhnya persaingan global. Dalam semua indusrti persaingan merupakan masalah
yang sangat kritis yang mempengaruhi sukses.
Contohnya:
Komitmen
yang tinggi terhadap kualitas. Semua perusahaan harus memperhatikan aspek kualitas
dalam setiap proses bisnis, produk yang dihasilkan dan kualitas pelayanannya
pada konsumen. Dalam konteks produk, perusahaan harus selalu melakukan inovasi
dan inovasi agar produk yang dihasilkan tidak monoton atau itu-itu saja.
Produk-produk tersebut harus memiliki karakter, spesifikasi, dan ciri khas yang
membedakannya dengan produk pesaing dan produk sejenis. Produk merupakan
cerminan para penggunanya, sebab produk-produk tertentu memang cenderung untuk
dibeli oleh golongan atau kelas premium. Apabila golongan premium yang membeli
maka sudah tentu produk tersebut harus memiliki kualitas superior dan bernilai
tinggi. Sebab golongan premium tidak mungkin membeli produk yang bersifat
“Kacang Rebus” atau “Kacang Goreng”. Dengan kata lain untuk golongan kelas ini
pasti membeli produk yang mahal atau super mahal namun kualitasnya sangat
tinggi dan membedakannya dengan produk perusahaan lain.
ANALISIS
Persaingan
dalam dunia industri saat ini sangat ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk
terus meningkatkan kepuasan konsumennya. Kepuasan konsumen tidak hanya dari
sisi kualitasnya saja. Perusahaan dituntut mampu memuaskan konsumen dari sisi
pelayanan, pengiriman barang yang tepat waktu, dan harga yang terjangkau oleh
konsumen. Persaingan dalam dunia industri yang semakin ketat menuntut kepekaan
manajemen dalam suatu perusahaan atau industri untuk dapat mengantisipasi
terhadap setiap perubahan yang terjadi dalam menghadapi persaingan di dunia
industri.
Dunia ini
semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga menuntut
perusahaan yang bergerak dalam bidang industri untuk lebih kreatif dan
kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga harus benar-benar diperhatikan.
Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing: kelengkapan mutu, desain, dan
bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran distribusi atau lokasi cabang
yang dimiliki, promosi yang dijalankan, rencana kegiatan pesaing kedepan.
Untuk
mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis
pesaing dengan cara: mengidentifikasi pesaing, menentukan sasaran pesaing,
identifikasi strategi, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan
sasaran pesaing, identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing.
Dari
kegiatan itu, akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin
mereka capai, begaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan di mana kekuatan
dan kelemahan pesaing, bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu
diserang terlebih dahulu, bagaimana cara menyerangnya dan pesaing mana yang
perlu dihindari terlebih dahulu.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar